·
Deskriptif
mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota
·
Lebih
dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur
bentuk yang ditampilkannya
·
METODE
KRITIK DESKRIPTIF
A. Static
Aspects (Aspek Statis)
Depcriptive criticism
dalam aspek static memfokuskan perhatian pada elemen-elemen bentuk (form),
bahan (materials) dan permukaan (texture)
Aspek static depictive criticism dapat
dilakukan melalui beberapa cara survey antara lain : photografi, diagram,
pengukuran dan deskripsi verbal (kata-kata).))
B.
Dynamic Aspect (Aspek Dinamis)
– Tidak seperti aspek static, aspek dinamis
depictive mencoba melihat bagaimana
bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di
buat.
– Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui
: Bagaimana manusia bergerak melalui
ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang terjadi
disana? Pengalaman apa yang
telah dihasilkan dari sebuah lingkungan
fisik? Bagaimana bangunan dipengaruhi
oleh kejadian-kejadian yang ada didalamnya
dan disekitarnya?.
c. Process Aspect (Aspek Proses)
Merupakan satu bentuk depictive criticism
yang
menginformasikan kepada kita tentang proses
bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu.
II. kritik Biografis
Kritik yang hanya mencurahkan perhatiannya
pada sang artist (penciptanya), khususnya aktifitas yang telah dilakukannya..
Memahami dengan logis perkembangan sang artis
sangat diperlukan untuk memisahkan perhatian kita terhadap intensitasnya pada
karyakaryanya secara spesifik.
III. Kritik Kontekstual
perlu diketahui dalam contextual criticism
adalah : Informasi
tentang aspek social, politik dan ekonomi pada saat bangunan di desain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar