Selasa, 28 Januari 2014

Kritik Arsitektur : Kritik Deskriptif



·         Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota

·         Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya

·         METODE KRITIK DESKRIPTIF

A. Static Aspects (Aspek Statis)
Depcriptive criticism dalam aspek static memfokuskan perhatian pada elemen-elemen bentuk (form), bahan (materials) dan permukaan (texture)

Aspek static depictive criticism dapat dilakukan melalui beberapa cara survey antara lain : photografi, diagram, pengukuran dan deskripsi verbal (kata-kata).))

B. Dynamic Aspect (Aspek Dinamis)
– Tidak seperti aspek static, aspek dinamis depictive mencoba melihat bagaimana
bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di buat.

– Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui : Bagaimana manusia bergerak melalui
ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang terjadi disana? Pengalaman apa yang
telah dihasilkan dari sebuah lingkungan fisik? Bagaimana bangunan dipengaruhi
oleh kejadian-kejadian yang ada didalamnya dan disekitarnya?.

c. Process Aspect (Aspek Proses)

Merupakan satu bentuk depictive criticism yang
menginformasikan kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu.

II. kritik Biografis
Kritik yang hanya mencurahkan perhatiannya pada sang artist (penciptanya), khususnya aktifitas yang telah dilakukannya..
Memahami dengan logis perkembangan sang artis sangat diperlukan untuk memisahkan perhatian kita terhadap intensitasnya pada karyakaryanya secara spesifik.

III. Kritik Kontekstual

perlu diketahui dalam contextual criticism
adalah : Informasi tentang aspek social, politik dan ekonomi pada saat bangunan di desain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar